Jumat, 12 Agustus 2016

Bagian Pertama

Bagian Pertama

Masa Pencarian

Hatiku pernah disinggahi orang lain,

Hatiku pernah terisi oleh orang lain,

Hatiku pernah berpaut pada hati lain,

Hatiku pernah mengira bahwa dialah yang terbaik,

Hatiku pernah menyakini bahwa dialah yang terakhir untukku,

Tetapi, hatiku salah memilih,

Aku harus kembali membuka hatiku,

Membuka hati untuk tulang rusuk sejatiku,

Membuka hati untuk pendamping hidupku yang sesungguhnya.


          Perjalanan cinta yang aku arungi selama masa pencarian tulang rusuk sejatiku ini tidaklah mudah. Aku harus mencocokkan tulang rusuk yang satu dengan tulang rusuk yang lainnya, aku harus berusaha menyatukan tulang rusuk yang belum tentu patahan rusukku. Jodoh adalah sebuah rahasia terbesar-Nya yang tak mampu diungkap oleh manusia, sebagaimana kehidupan dan kematian seseorang. Terkadang saat kita sudah yakin betul bahwa pasangan kita saat ini adalah yang terbaik untuk kita, tetapi jika Dia berkehendak lain, maka kita tak akan bisa berbuat apa-apa lagi. 


Penggalan tulisan diatas merupakan bagian awal dari sebuah buku yang sedang dalam proses penulisan, sebuah buku perjalanan cinta sampai bertemu dengan cinta sejatinya, sebuah buku yang masih berusaha aku selesaikan agar bisa segera diperbanyak dan segera bisa dibaca oleh teman-teman. Mohon doanya agar buku ini segera terselesaikan dan bisa segera diedarkan, kalau diterbitkan mah ketinggian kayaknya deh. Lha wong isinya semuanya tentang aku.

Hijrah

Hijrah atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lain untuk berubah menuju kondisi yang lebih baik. Kira-kira seperti itulah arti dari hijrah atau berpindah. Proses hijrah ini sudah aku mulai sejak 7 tahun yang lalu, yaitu ketika aku harus menempuh pendidikan tinggi di Jakarta. Aku harus berhijrah dari kampung tempat aku dilahirkan dan dibesarkan di Jawa Timur menuju tempat baru yang harus akrabi agar aku bisa bertahan di tempat baru itu. Setelah 7 tahun tinggal di Jakarta, akhirnya sekarang tibalah waktunya kepadaku untuk kembali berhijrah jauh ke selatan dari Ibukota.

Akhir Agustus ini aku mulai bekerja di sebuah sekolah islam terpadu (boarding school) di daerah Sukabumi. Sebuah tempat yang sejak dulu selalu aku hindari untuk bekerja disana karena letaknya jauh kalau mau pulang ke kampung halaman. Akan tetapi nasib ini membawaku menuju Sukabumi untuk berbenah disana dan mengaplikasikan ilmu yang selama aku tempa di Jakarta. Aku harus berhijrah dan keluar dari zona nyaman yang selama ini sudah aku bangun selama 7 tahun.

Sukabumi akan menjadi saksi perjalanan kehidupanku yang telah aku tuliskan selama ini. Sukabumi akan menjadi sebuah tempatku menempa diri lebih jauh lagi demi mendapatkan apa yang selama ini aku cita-citakan. Sebagaimana aku punya cita-cita ingin memiliki sekolah sendiri dan mengelolanya, sepertinya Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk belajar bagaimana mengelola dan membangun sebuah sekolah agar bisa bertahan dan bertumbuh. Sukabumi akan menjadi tempatku mengabdikan diri di sebuah sekolah diatas lereng Gunung Gede Pangrango. Silakan bagi yang ingin berkunjung atau bertemu.

Rabu, 10 Agustus 2016

Rinduku Padamu Siswa Homeschooling Primagama Cibubur

Sudah hampir 2 bulan aku tidak bertemu dengan siswa Homeschooling yang istimewa. Ada sebuah perasaan yang penuh dengan kerinduan kepada mereka. Masing-masing siswa memiliki keunikan, kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Meskipun aku menjadi kepala sekolah hanya dua bulan saja, akan tetapi mereka sudah sangat dekat denganku dan aku benar-benar kehilangan mereka saat aku tak mampu berpamitan dengan mereka. Aku diberhentikan sebagai kepala sekolah pada saat anak-anak sedang liburan semester, aku hanya mampu berpamitan kepada beberapa siswa, beberapa orangtua dan guru-guru. Sampai saat ini saja, aku masih tidak sanggup membayangkan bagaimana mereka kecewa dan kehilangannya karena aku pergi tanpa berpamitan kepada mereka.

Siswa yang paling aku rindukan adalah siswa jenjang SMA, mereka lebih dewasa dan penuh dengan keceriaan. salah satu siswa yang tidak akan pernah aku lupakan adalah Huwaida alias Huda. Gadis keturunan Arab ini memiliki postur tinggi menjulang, suka minum susu, setiap kali datang ke sekolah baru saja buka pintu langsung lepas sepatu, sangat kritis, dan satu hal lagi yang membuatku rindu pada dia adalah keenggananya jika disamakan dengan adiknya yang sekolah di HSPG juga. Entah apa yang membuat Huda sangat tidak ingin disamakan dengan adiknya Inaz yang masih duduk di bangku SMP. Ketika pertama kali bertemu dengan mereka, aku mengira mereka kembar. Ternyata dugaanku salah besar, karena mereka terlahir berbeda beberapa tahun meskipun memiliki tinggi badan yang hampir sama. Satu hal lagi yang aku kenang dari Huda adalah dia merupakan salah satu siswaku yang cerdas sehingga mengambil program akselerasi di sekolah.

Siswa SMA lainnya ada Nasya, si cantik berambut panjang keturunan bali yang super bawel. Kadang kangen juga sih dengan kebawelannya Nasya. apalagi kalau dia sedang iseng, jangan ditanya seberapa isengnya dia. Kemudian ada Nadil, si cewek pendiam berjilbab ini tidak terlalu ekspresif seperti Nasya. Kemudian ada Fiar, Aji, Hilman, tiga serangkai alias satu geng. kemudian Rania si cewek misterius, karena paling jarang masuk diantara cewek-cewek SMA lainnya. Ada Shelly juga yang pendiam.

Aku rindu sekali kepada mereka, rindu bercanda dengan mereka, rindu bermain bersama mereka, rindu melakukan banyak hal bersama mereka. Ketika nanti aku meninggalkan Jakarta untuk bekerja di Sukabumi, aku pasti akan sangat merindukan mereka semua. Tetap semangat ya kalian semua, buat kalian yang mau UN tahun ajaran ini, belajar yang sungguh-sungguh ya. Suatu saat nanti kita pasti akan bisa berkumpul lagi dan bercanda bersama. Rasanya rindu sekali kepada mereka.

Rindu Menulis

Semangat berjumpa kembali, lama sekali rasanya kita tidak berjumpa. Sebenarnya jemari ini sudah sangat gatal ingin mengetuk huruf-huruf diatas Keyboard laptop, tetapi mungkin kesibukan juga yang membuatkan jarang menulis disini.

Jangan khawatir kawanku, aku masih setia menemanimu. Aku berusaha agar lebih rajin menulis lagi. Ketika terakhir kali aku menuliskan bahwa aku bekerja di Homeschooling Primagama Cibubur, sekarang sudah tidak lagi kawanku. Sejak tanggal 30 Juni 2016 aku sudah tidak bekerja disana lagi, mungkin karena disana aku tidak cocok bekerja di tempat yang tidak membutuhkan orang jujur sepertiku ini. Menjadi pengangguran hampir 2 bulan cukup membuatku jenuh juga, tetapi jangan khawatirku kawanku. Aku akan mulai bekerja lagi terhitung tanggal 23 Agustus di daerah Sukabumi.

Aku harus hijrah lagi ke sebuah tempat yang sangat asing demi merangkai masa depan. Meskipun aku hijrah ke kaki Gunung Gede Pangrango, tetapi hal itu tak akan membuatku melupakan menulis disini. Aku ingin memulai menulis lagi, semoga bisa lebih rutin menulis dan lebih rajin lagi berbagi cerita disini. Karena aku yakin kalian pasti sangat merindukan tulisanku yang katanya renyah kayak pasir pantai dan garing kayak kue semprong. HAHAHAHAHAHA