Tak akan terpungkiri lagi, jika setiap manusia mencari orang yang mencintainya dengan tulus dan sepenuh hati. Saat dia sedang mencari orang dengan ketulusan untuk mencinta, dia banyak menemukan orang-orang yang mencintainya dengan setengah hati. Namun, mereka memiliki embel-embel kematangan dunia. Maka, dengan mata hati yang setengah tertutup, si pencari itu menganggap bahwa dia telah menemukan orang yang mencintainya sepenuh hati. Padahal, cinta yang akan diterimanya dari orang tersebut hanyalah cinta palsu dan ingin memanfaatkan dia saja. Si pencari kemudian menjalin hubungan dengan orang yang mencintainya setengah hati. Dia merasa sangat bahagia. Tetapi, kemudian ia bertemu dengan orang yang mencintainya sepenuh hati. Dia mendapatkan perhatian lebih dari orang itu. Dia mendapat perhatian yang sangat, dia selalu diutamakan setelah ALLAH, dia benar-benar dicintai olehnya. Namun, semua itu tak terlihat oleh si pencari karena mata hatinya setengah tertutup. Dia tidak sadar bahwa selama ini ada yang mencintainya sepenuh hati. Dia baru menyadarinya saat orang yang mencintai dengan sepenuh hati itu pergi. Karena si pencari telah menentukan pilihan untuk menjalani hidup. Orang yang mencintai dengan sepenuh hati itu tak pernah dipertimbangkan karena dia belum punya bekal duniawi yang cukup. Dia telah menyakiti hatinya. Namun, orang yang mencintainya dengan sepenuh hati dengan mudah memaafkan atas perbuatannya. Karena dia mencintainya. Penyesalan akhirnya muncul dari si pencari, tetapi itu semua sudah terlambat. Orang yang mencintainya dengan sepenuh hati telah melanjutkan hidup tanpa mengingat si pencari lagi.
>>ingatlah wahai sahabatku, penyesalan tak akan datang saat kau mengambil keputusan, melainkan saat kau telah menyadari bahwa pilihan yang engkau ambil adalah salah. Pertimbangkan sematang-matangnya sebelum mengambil keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar