Jumat, 25 September 2015

Pesawat Radio Baru

Jakarta, 22 September 2015
          Pada hari Selasa ini, aku membeli pesawat radio baru. Aku memiliki alasan tersendiri sehingga aku memutuskan untuk membeli pesawat radio daripada membeli pesawat televisi. Sejak kecil aku sudah tidak bisa dilepaskan dari pesawat radio. Dulu ketika aku masih umur balita, aku sangat suka mendengarkan radio terutama pada saat acara wayang dan drama radio. Mulai pada saat itulah aku jatuh cinta pada dunia radio. Saat aku SD sampai SMA, kehidupanku tidak pernah bisa terlepaskan dari radio. Setiap malam ketika aku belajar, radio selalu menemaniku menghabiskan malam-malamku saat belajar. Bahkan pada saat aku duduk di bangku kelas 10 SMA, aku pernah menjadi penyiar magang di sebuah stasiun radio swasta di dekat rumahku. Memang jangkauan siarannya tidak jauh, hanya mencapai radius 110 KM saja.
          Pada masa-masa aku kuliah, akupun membeli telepon genggam yang bisa digunakan untuk radio juga, tetapi karena headset rusak, aku tak lagi menggunakan radio di telepon genggam tersebut. Sekarang ketika aku sudah hampir memasuki akhir-akhir masa studiku, aku membeli sebuah pesawat radio untuk menemaniku menulis skripsi. Aku seperti mendapatkan sebuah nyawa baru pada saat menulis skripsi di temani oleh suara khas dari pesawat radio. Aku sengaja membeli pesawat radio dengan model lama tetapi tidak harus bergantung pada baterai sebagai sumber dayanya, karena pesawat radio yang aku beli sudah dilengkapi dengan soket untuk menyalurkan daya dari listrik rumah sebagai sumber dayanya.
          Suara yang dihasilkan oleh radio dengan merek International ini cukup bagus, meskipun suara bassnya agak terlalu tinggi. Aku sangat suka sekali mendengarkan suara khas radio dari perangkat baru ini karena memang suara yang dia keluarkan cukup lantang, bahkan cukup untuk membuat gaduh kondisi kostan yang sepi ketika siang hari karena ditinggal penghuninya untuk kuliah atau bekerja.
          Aku mendapatkan semangat baru dari radio ini, aku sudah terlanjur cinta pada dunia radio, aku terlalu menyayangi radio, dan bahkan aku pernah jatuh cinta pada salah satu penyiar radio. Meskipun cinta itu tak pernah tersampaikan. Aku sangat menyukai radio, sehari tanpa mendengarkan radio, aku seperti kehilangan ruh. Aku sangat suka mendengarkan radio dibandingkan menonton televisi. Karena jika mendengarkan radio, kita bisa mengembangkan daya imajinasi kita. Kita bisa membayangkan bagaimana wajah dari penyiarnya, kemudian bagaimana kita bisa masuk dalam setiap topik yang dibahas meskipun kita tidak berinteraksi secara langsung. Selain itu juga, radio banyak menawarkan lagu-lagu dan informasi yang sangat menarik dan tidak jarang informasinya tidak tersedia di stasiun televisi manapun. Radio adalah salah satu sarana pembelajaran yang sangat baik, karena mengembangkan banyak hal dalam diri seseorang. Kita belajar menjadi seorang pendengar yang baik, kita juga memiliki kemampuan imajinasi yang cukup baik, serta kemampuan berkomunikasi kita juga terasah. Karena secara tidak langsung kita akan mengamati dan menirukan bagaimana seorang penyiar radio ketika siaran. Lambat laun, kita akan belajar bagaimana menyampaikan sebuah informasi melalui pesan suara tanpa ada gambar atau visual yang disampaikan.
          Pokoknya cinta mati lah sama dunia radio, kalau memang diijinkan siaran  sehari saja di stasiun radio, tentu akan sangat bahagia. Karena sudah lama aku tidak duduk di belakang meja siaran dan menyampaikan berbagai macam informasi kepada pendengar setia. Mungkin kemampuanku juga perlu diasah lagi, karena memang sudah terlalu lama aku tidak menghadapi microphone siaran. Tentu hal ini akan membuatku grogi dan gugup pada saat harus mengudara. Aku sangat rindu dunia radio, aku sangat rindu dunia siaran, aku rindu mendengarkan radio. Semoga saja dengan di temani radio baru ini, aku bisa menyelesaikan studiku dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar