Jakarta, 22 September 2015
Pada
hari Selasa ini, aku membeli pesawat radio baru. Aku memiliki alasan tersendiri
sehingga aku memutuskan untuk membeli pesawat radio daripada membeli pesawat
televisi. Sejak kecil aku sudah tidak bisa dilepaskan dari pesawat radio. Dulu
ketika aku masih umur balita, aku sangat suka mendengarkan radio terutama pada
saat acara wayang dan drama radio. Mulai pada saat itulah aku jatuh cinta pada
dunia radio. Saat aku SD sampai SMA, kehidupanku tidak pernah bisa terlepaskan
dari radio. Setiap malam ketika aku belajar, radio selalu menemaniku
menghabiskan malam-malamku saat belajar. Bahkan pada saat aku duduk di bangku
kelas 10 SMA, aku pernah menjadi penyiar magang di sebuah stasiun radio swasta
di dekat rumahku. Memang jangkauan siarannya tidak jauh, hanya mencapai radius
110 KM saja.
Pada
masa-masa aku kuliah, akupun membeli telepon genggam yang bisa digunakan untuk
radio juga, tetapi karena headset
rusak, aku tak lagi menggunakan radio di telepon genggam tersebut. Sekarang
ketika aku sudah hampir memasuki akhir-akhir masa studiku, aku membeli sebuah
pesawat radio untuk menemaniku menulis skripsi. Aku seperti mendapatkan sebuah
nyawa baru pada saat menulis skripsi di temani oleh suara khas dari pesawat
radio. Aku sengaja membeli pesawat radio dengan model lama tetapi tidak harus
bergantung pada baterai sebagai sumber dayanya, karena pesawat radio yang aku
beli sudah dilengkapi dengan soket untuk menyalurkan daya dari listrik rumah
sebagai sumber dayanya.
Suara
yang dihasilkan oleh radio dengan merek International ini cukup bagus, meskipun
suara bassnya agak terlalu tinggi. Aku sangat suka sekali mendengarkan suara
khas radio dari perangkat baru ini karena memang suara yang dia keluarkan cukup
lantang, bahkan cukup untuk membuat gaduh kondisi kostan yang sepi ketika siang
hari karena ditinggal penghuninya untuk kuliah atau bekerja.
Aku
mendapatkan semangat baru dari radio ini, aku sudah terlanjur cinta pada dunia
radio, aku terlalu menyayangi radio, dan bahkan aku pernah jatuh cinta pada
salah satu penyiar radio. Meskipun cinta itu tak pernah tersampaikan. Aku
sangat menyukai radio, sehari tanpa mendengarkan radio, aku seperti kehilangan
ruh. Aku sangat suka mendengarkan radio dibandingkan menonton televisi. Karena
jika mendengarkan radio, kita bisa mengembangkan daya imajinasi kita. Kita bisa
membayangkan bagaimana wajah dari penyiarnya, kemudian bagaimana kita bisa
masuk dalam setiap topik yang dibahas meskipun kita tidak berinteraksi secara
langsung. Selain itu juga, radio banyak menawarkan lagu-lagu dan informasi yang
sangat menarik dan tidak jarang informasinya tidak tersedia di stasiun televisi
manapun. Radio adalah salah satu sarana pembelajaran yang sangat baik, karena
mengembangkan banyak hal dalam diri seseorang. Kita belajar menjadi seorang
pendengar yang baik, kita juga memiliki kemampuan imajinasi yang cukup baik,
serta kemampuan berkomunikasi kita juga terasah. Karena secara tidak langsung
kita akan mengamati dan menirukan bagaimana seorang penyiar radio ketika
siaran. Lambat laun, kita akan belajar bagaimana menyampaikan sebuah informasi
melalui pesan suara tanpa ada gambar atau visual yang disampaikan.
Pokoknya
cinta mati lah sama dunia radio, kalau memang diijinkan siaran sehari saja di stasiun radio, tentu akan sangat
bahagia. Karena sudah lama aku tidak duduk di belakang meja siaran dan
menyampaikan berbagai macam informasi kepada pendengar setia. Mungkin
kemampuanku juga perlu diasah lagi, karena memang sudah terlalu lama aku tidak
menghadapi microphone siaran. Tentu
hal ini akan membuatku grogi dan gugup pada saat harus mengudara. Aku sangat
rindu dunia radio, aku sangat rindu dunia siaran, aku rindu mendengarkan radio.
Semoga saja dengan di temani radio baru ini, aku bisa menyelesaikan studiku
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar