Bagi sebagian besar orang, tanggal 12 November merupakan hari biasa saja dan tidak lebih dari sekedar tanggal-tanggl yang tidak terlalu istimewa di bulan November. Akan tetapi beda halnya dengan diriku, karena banyak moment berharga yang aku lalui pada tanggal tersebut dan tanggal ini juga sarat dengan nuansa sejarah. Kok bisa?. Ya jelas bisa lah, karena Kota kelahiranku yaitu Kota Tuban berulang tahun di tanggal 12 November. Kota yang umurnya sama dengan Kota Surabaya ini menyimpan banyak sekali kenangan dan selalu membuatku rindu untuk pulang dan juga untuk berkunjung kesana. Aku selalu merindukan ketenangan kota ini, meskipun terletak di jalur Pantura Jawa, akan tetapi kota ini tetap menyimpan keramahan penduduknya. Aku selalu rindu untuk berjalan kaki untuk berkeliling kota.
Tuban sudah dikenal sebagai kota perdagangan sejak zaman Majapahit. Dahulu pelabuhan utama Majapahit terletak di Tuban untuk bersandar kapal-kapal utusan kerajaan lain yang ingin ke Majapahit. Tuban memiliki sejarah yang sangat panjang juga dalam penyebaran islam di tanah Jawa, karena makam salah satu penyebar islam di Tanah Jawa terdapat di tengah Kota Tuban, yaitu Sunan Bonang. Sedangkan terdapat pula seorang walisongo yang berasal dari Tuban dan merupakan salah satu putra dari Bupati Tuban yang memerintah pada masanya, beliau adalah Sunan Kalijaga yang sekaligus murid dari Sunan Bonang.
Selain tentang ulang tahun Kota Tuban tercinta, tanggal 12 November merupakan tanggal pertama kali aku mendonorkan darah di PMI. waktu itu tahun 2009, aku sengaja memilih momen ulang tahun kota Tuban sebagai penanda awal bahwa aku memulai untuk mendonorkan darahku di PMI untuk membantu sesama yang membutuhkan. Sampai hari ini, aku sudah 49 kali donor darah, terdiri atas 13 kali donor darah Wholeblood dan sisanya donor darah Apheresis. Ada sebuah cerita lucu ketika awal aku melakukan donor darah, karena pada dasarnya aku adalah orang yang takut dengan jarum, pada waktu cek hemoglobin aku bertanya ke petugas yang bertugas memeriksa Hb, apakah ada orang yang meninggal karena mendonorkan darahnya?!. Memang sebuah pertanyaan yang sangat konyol, tapi ya itulah sebuah pertanyaan orang yang masih lugu dan polos karena baru pertama kali melakukan donor darah. Sampai pada akhirnya aku sendiri bisa mengalahkan ketakutanku pada jarum suntik dan sekarang bisa rutin donor darah.
Jika kalian bertanya apa sih bedanya donor darah wholeblood (WB) dengan donor darah apheresis (Aphe), maka akan aku jelasin nih mengenai perbedaan keduanya. Jika kalian sering melihat orang yang mendonorkan darahnya setiap 75 hari sekali, ketika mendonorkan darah yang diambil adalah darah yang berwarna merah, hanya butuh waktu antara 5-10 menit untuk donor darah, maka yang kalian lihat itu adalah proses donor darah WB atau donor darah lengkap. Kenapa disebut lengkap, karena semua komponen darah diambil semuanya, sehingga dalam satu kantong darah WB tersebut terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Jadi, semua komponen dari darah diambil untuk ditransfusikan kepada orang yang membutuhkan atau yang disebut dengan resipien darah.
Sementara itu, proses donor darah Aphe itu berbeda dengan proses donor darah WB. karena rentang waktu untuk bisa mendonorkan darah kita hanya 15 hari setelah donor darah, kemudian waktu yang dibutuhkan juga lebih lama ketika proses donor darah, yaitu sekitar 45 menit - 2 jam, tergantung dari jumlah Platelet darah kita. Komponen darah yang diambilpun juga berbeda, hanya diambil plasma darah dan trombositnya saja, sehingga butuh bantuan alat khusus yang berfungsi untuk menyaring darah dan memisahkan antara darah komplit dengan plasma darah dan trombosit. Harga 1 kantong trombosit juga jauh lebih mahal karena digunakan bantuan alat khusus serta prosesnya yang lama juga. Sehingga tidak jarang jika orang-orang yang mendonorkan darah dengan metode aphe sendiri juga tidak bisa sembarangan orang. Karena harus melalui proses screening terlebih dahulu sebelum dilakukan donor darah. Ketika kalian sudah dinyatakan bisa dan boleh mendonorkan trombosit kalian, maka langkah selanjutnya adalah proses pengambilan darahnya. Kalau pengen tahu prosesnya lebih lanjut silakan datang saja ke UTDD PMI DKI Jakarta atau ke PMI kota-kota besar lainnya, karena tidak semua PMI memiliki alat pemisah komponen darah.
Tanggal 12 November selalu menjadi tanggal yang berkesan dan penuh makna, untuk tahun ini memang sih masih menjomblo, tapi tetep bahagia kok menjalani kehidupan sebagai jomblo. Gak percaya?! ya udah jadi jomblo aja deh biar kita sama-sama menikmati jadi jomblo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar