Selasa, 11 November 2014

Perlu Gak Sih Pacaran itu?

Nah lho?!. 
Kalau dikasih pertanyaan seperti judul diatas, apa sih jawaban kalian?
Ada beberapa diantara kalian yang akan memberikan jawaban, "PERLU" atau mungkin juga , "TIDAK PERLU". pasti akan terjadi perdebatan yang sangat panjang jika kalian diberikan pertanyaan tersebut dalam sebuah diskusi terbuka dan saya yakin diskusi tersebut akan semakin seru, memanas dan bahkan tanpa ada akhrinya. Terlepas dari masalah perdebatan yang akan terjadi nantinya, saya akan berusaha mengulas sedikit lah mengenai perlu atau tidaknya pacaran terutama bagi kalian yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa atau bahkan yang berstatus pengangguran juga bisa nih. hehehehe

Siap-siap ya kita bahas satu persatu jawaban terkait perlu dan tidak perlunya pacaran bagi kalian semuanya. Nanti jangan kesel lho ya kalau jawaban saya agak nylekit atau agak jleb menurut kalian ya. Karena jawaban ini adalah murni pendapat pribadiku saja, jadi kalau ada perdebatan nantinya ya mohon maaf, nanti kita lakukan kajian lebih mendalam melalui postingan komentar ya......

Baiklah kita mulai saja kajian kita sekarang (ciye kajian, gak sekalian pengajian?).

1. Pacaran itu adalah hal yang "PERLU".

    Bagi beberapa pembaca blog ini, pasti ada yang setuju bahwa pacaran itu adalah sebuah keperluan atau sebuah kebutuhan sehingga kalian sepakat jika pacaran itu adalah sebuah hal yang lumrah dan sangat kalian butuhkan. Bagi kalian yang merasa bahwa pacaran itu adalah sebuah kebutuhan, maka kalian adalah golongan orang yang masuk dalam kategori orang pertama yang menyatakan setuju dan sangat suka dengan yang namanya pacaran. 

     Beberapa orang mengatakan bahwa pacaran merupakan salah satu tugas perkembangan secara psikologis yang harus dilalui oleh seseorang. Boleh dibilang memang hal tersebut benar adanya, dengan melalui proses pacaran berarti kita sedang belajar bagaimana menghadapi pasangan kita, kita belajar bagaimana ketika nanti sudah menikah dan mengalami berbagai permasalahan yang harus dihadapi bersama, kita juga berlatih bagaimana rasanya terbiasa untuk menjalani kehidupan bersama-sama. Memang terlihat begitu indah ketika kita pacaran, seolah-olah dunia hanya milik berdua sementara yang lainnya ngontrak. 

      Kawan-kawan saya yang sering saya tanya terkait sepakat atau tidak mereka dengan istilah pacaran ini, mereka yang mayoritas menjawab sepakat dan memberikan alasan mereka kenapa lebih suka pacaran, meskipun adapula juga yang memilih pacaran setelah menikah (toh namanya juga pacaran, hehehe). Mereka yang sepakat dengan kegiatan pacaran ini beralasan bahwa pacaran adalah sebuah perjalanan yang harus dilalui dan dihadapi oleh setiap insan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, proses pacaran merupakan proses pengenalan masing-masing individu untuk lebih dekat mengenali pasangan mereka. 

       Harapannya dengan adanya pacaran tersebut sebelum memutuskan untuk menikah, mereka berharap bisa lebih mengenal pasangannya sehingga ketika nanti menikah sudah sangat paham dengan pasangannya baik kekurangan maupun kelebihannya. Memang banyak yang beranggapan seperti itu, akan tetapi kita juga harus menyadari bahwa tidak semua yang pacaran akan berakhir manis di pernikahan lho!. Ada yang udah ngasih segalanya ke pacarnya, tapi gak jadi nikah. Ada juga yang udah 7 tahun pacaran, tapi tiba-tiba ditinggal nikah oleh pacar kita dengan status masih pacaran dengan kita (Sakitnya tuh disini ====> nunjuk hati). Saya sendiri pernah merasakan bagaimana rasa sakitnya ketika ditinggal nikah oleh pacar saya, cukup butuh waktu yang lama untuk bisa move on dan memulai kembali merajut asa dalam dunia percintaan.

      Pacaran adalah sebuah momen disaat kamu belajar untuk memahami lawan jenismu dengan mengetahui bagaimana sifat-sifatnya, kelebihan, kekurangan, kebiasaannya dan berbagai hal lainnya yang selama ini hanya kamu ketahui secara garis besarnya saja. Ketika kamu memutuskan untuk menjalani yang namanya pacaran, itu berarti kamu sedang belajar untuk memahami orang lain lebih baik daripada kamu memahami dirimu sendiri, gak percaya?. Lihat saja bagaimana kamu mengetahui kekurangan dan kelebihan pasanganmu, akan tetapi kamu kurang memahami kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki sendiri. Selain itu, kamu hafal banget bagaimana sifatnya dia, akan tetapi kamu kurang memahami bagaimana sih diri kamu sendiri, bener gak?!. Tetapi, jangan salah ya, karena melalui proses pacaran ini juga kamu akan jauh lebih mengenal bagaimana kamu yang sebenarnya dari pasanganmu. Kamu bisa minta dia menjelaskan bagaimana sih kamu di mata dia, bagaimana sih sifat-sifat kamu menurut dia, dan juga bagaimana kelebihan dan kekurangan kamu. Karena selama ini kamu akan lebih sulit untuk menilai diri kamu sendiri dibandingkan dengan menilai orang lain. 

      Ketika kalian memutuskan untuk berpacaran, kalian akan belajar menjadi orang yang tepat waktu dan menghargai waktu. Entah kalian percaya atau tidak, kalian yang biasanya pake jam karet secara tiba-tiba akan mengubah jam karet kalian dengan jam yang alarmnya bisa membunuh kalian kalau sampai telat, terutama bagi yang punya kekasih orang yang perfeksionis dan sangat menghargai waktu, jangan coba-coba deh telat atau pakai jam karet karena kalian akan menerima akibat serta konsekuensi yang bisa kalian bayangkan sendiri apa yang akan terjadi nantinya. he he he he he......

    Paling tidak kalian bisa berubah lebih baik lah harapannya jika kalian memutuskan untuk menjalani yang namanya pacaran. Kalian akan belajar bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik lagi di mata pasangan kalian dan keluarganya tentunya sambil berharap mendapatkan restu dari keluarganya. Melalui pacaran juga kalian akan lebih memahami dan mengenali diri kalian secara tidak langsung, kira-kira seperti itulah argumentasi dari saya terkait seberapa penting pacaran. Sekarang waktunya kita untuk bahas ketidakpentingan dalam berpacaran ya..... mari silakan disimak.
    
2. Pacaran itu adalah hal yang "TIDAK PERLU".

     Setelah tadi kita bahas mengenai seberapa perlu sih kita menjalani pacaran, nah sekarang kita akan membahas dari posisi yang kontra terhadap pacaran. Memang banyak diantara pembaca blog ini yang mungkin sepakat dengan pacaran, tapi tidak menutup kemungkinan juga banyak yang mengatakan bahwa tidak perlu lah yang namanya pacaran, mending langsung nikah aja. Boleh saja langsung nikah dan memang tidak ada yang melarang, akan tetapi paling tidak kan tetap harus mengenal terlebih dahulu siapa orang yang mau dinikahi nanti. Proses untuk mengenali pasangan yang akan dinikahi juga tidak harus melalui proses pacaran kok, dalam islam mengenal istilah ta'aruf yaitu proses perkenalan yang bertujuan untuk saling mengenal pasangan yang akan dinikahi dan proses ta'aruf sendiri prosesnya berbeda dengan yang namanya pacaran, kalau pacaran hanya melibatkan 2 orang saja yaitu Anda dan pasangan, sementara ta'aruf harus ada pihak ketiga yaitu keluarga pihak wanita yang ikut serta dalam proses tersebut. Untuk pembahasan ta'aruf sendiri akan saya bahas pada pembahasan selanjutnya yaitu mengenai perbedaan ta'aruf dan pacaran.

      "Pacaran itu banyak mudharatnya", begitulah kira-kira penyataan yang sering terdengar dari mereka yang kontra terhadap pacaran. Memang benar adanya jika pacaran itu banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Karena dengan melakukan pacaran, kita akan lebih cenderung menghabiskan waktu berdua dengan pasangan baik di tempat keramaian atau tempat sepi. Selain itu, pacaran juga banyak menyita waktu kita sehingga banyak waktu yang seharusnya bisa kita efektifkan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat tapi justru terbuang sia-sia karena kita melakukan pacaran dan juga waktu untuk keluarga serta teman-teman menjadi berkurang, sehingga hal ini mempengaruhi kualitas dari pertemanan juga. 

       Pacaran akan menjadikan kita orang yang lupa waktu, karena kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan terutama yang masih dibilang cintanya masih hangat-hangat tai ayam alias baru bersemi meskipun tanpa diawali terlebih dahulu dengan datangnya musim dingin hehehe. Biasanya orang kalau lagi kasmaran itu dunia seolah milik berdua sementara yang lainnya pada ngontrak atau ada yang lebih parah saat orang lain gak pernah dianggap. Orang yang sedang kasmaran, akan lebih mementingkan kepentingan kekasihnya dibandingkan dengan kepentingan orang lain, organisasi atau golongan. Pokoknya mah dia yang utama dan pertama dalam segala hal. Bayangkan saja, kalau masuk waktunya makan, dia lebih mengutamakan untuk mengingatkan kekasihnya untuk makan daripada mengingatkan orangtuanya untuk makan. Padahal kalau gak ada orangtua, mereka juga gak akan pernah ada lho. Mereka yang kasmaran akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua untuk sekedar nonton, makan, atau hanya sekedar jalan di Mall bareng. Cuma jalan di Mall doang ya, gak belanja dan gak ada keperluan lainnya, cuma jalan doang dan gak ada tujuan yang jelas, yang penting mah bisa menghabiskan waktu berdua meskipun gak punya tujuan. Banyak pasangan yang hanya membuang-buang waktu masa muda mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Padahal kalau mereka mau, mereka bisa menghabiskan waktu berdua untuk memulai menjalankan bisnis kecil-kecilan untuk mempersiapkan masa depan mereka biar ketika mereka kalau nanti jadi menikah udah punya usaha dan bisa hidup mapan serta berkecukupan. Daripada mereka sekedar menghabiskan waktu berdua sehingga kehidupannya kurang produktif dan lebih terkesan menyia-nyiakan waktu mereka. 

      Pacaran dapat menjerumuskan kamu kepada seks bebas, jika berbicara terkait dengan seks bebas biasanya seks bebas ini terjadi saat mereka menjalin hubungan pacaran. Mereka yang melakukan seks bebas ini dikarenakan kepalang tanggung. Seks bebas yang mereka lakukan ini boleh dikatakan dilakukan berdasarkan rasa suka sama suka, yang cewek pengen menunjukkan rasa sayangnya ke cowok dan yang cowok pengen ngerasain gimana rasanya hubungan suami istri padahal mereka masih belum sah sebagai suami istri. Mereka yang melakukan seks bebas, adalah orang-orang yang tidak memiliki komitmen yang kuat terkait rencana pernikahan mereka. Kenapa saya bilang seperti itu, jika memang mereka pacaran adalah untuk menikah, lalu kenapa mereka tidak segera menikah saja?. Kan mereka sudah saling mengenal juga. Biasanya seks bebas ini terjadi karena si cowok belum siap untuk menikah tapi udah pengen ngerasain hubungan suami istri, ya akhirnya si cewek dah yang dikorbanin untuk pelampiasannya. Padahal mereka juga belum tentu akan menikah juga nantinya. Karena dulu ada pengalaman seorang teman saya yang rela memberikan keperawanannya demi si cowok yang udah gak tahan pengen merasakan "himpitan" si cewek. Akhirnya, si cowok selalu mengajak teman saya ini untuk berhubungan badan hampir setiap minggu, bahkan seminggu bisa berkali-kali hubungan badan layaknya suami istri untuk memenuhi dan menyalurkan nafsu birahi si cowok. Teman saya juga berkorban banyak untuk si cowok, tidak hanya harus melayani nafsu cowoknya, dia juga dimanfaatin untuk dapetin duit tanpa perlu repot-repot bekerja si cowoknya. Memang tidak semua orang yang pacaran akan melakukan hubungan suami istri sebelum waktunya, akan tetapi mereka akan lebih dekat kearah sana. 

      Bayangkan saja, mereka kemana-mana selalu berdua, gandengan tangan, pelukan, kadang ciuman, kadang petting, kadang oral kalaupun tidak melakukan itu ya paling gak "pegang-pegangan" lah untuk sekedar mengeksplorasi kekayaan alam yang dimiliki pasangannya sekalian belajar anatomi tubuh manusia secara riil. Masih untung itu kalau gak terjadi kehamilan setelah proses penetrasi yang dilakukan oleh si cowok, karena banyak kasus yang terjadi akibat dari proses penetrasi tersebut yang menghasilkan calon penghuni dunia dan tidak jarang juga yang harus membunuh calon penghuni dunia tersebut karena takut ketahuan kalau udah melakukan penetrasi. Masih untung juga kalau yang cowoknya mau bertanggung jawab atas hasil penetrasi tersebut, kalau misalnya dia langsung amnesia waktu dikasih kabar bahwa penetrasinya berhasil menghasilkan calon penghuni dunia, kan repot juga dan kasihan ceweknya. Kasihan si calon penghuni dunia yang dijadikan korban ayah bundanya, pasangan kekasih semacam ini biasanya lebih demen alias lebih suka untuk bikin anak tapi ogah ngurus anak, jadinya ya hobi banget penetrasi karena ketagihan rasanya penetrasi tapi kalau nanti berhasil bikin anak, ogah ngurus dan milih dibunuh aja anaknya baik saat dalam kandungan ataupun ketika baru dilahirkan. Sadis bukan yang namanya manusia itu? Ya iyalah manusia itu makhluk paling sadis di muka bumi ini, karena ikan hiu aja dimakan, harimau aja dibunuh, apa aja yang ada di sekitar manusia itu bisa saja jadi korbannya.  (Mohon maaf kalau bahasannya agak vulgar).

      Pacaran itu akan menguras kantong. Hal ini bisa terjadi karena kita selalu memikirkan kebutuhan pasangan kita sementara kebutuhan sendiri saja jarang dipenuhi. Kalian lebih memilih untuk membelikan pasangan kalian berbagai macam barang yang kadang gak penting dan kadang pula gak dibutuhin oleh pasangan kalian. Kalian bela-belain untuk nabung demi bisa membelikan pasangan kalian apa yang dia inginkan sementara kebutuhan kalian yang mendesak sekalipun tidak kalian pikirkan karena demi menunjukkan rasa sayang kalian kepada kekasih kalian. Belum lagi jika weekend, pacar kalian ngajakin jalan ke Mall buat nonton, makan atau sekedar jalan. Sedangkan untuk berangkat ke Mall sendiri juga butuh minimal uang bensin, belum buat minum, makan, cemilan, belum lagi kalau mata cewek kalian yang ngiler ngelihat barang bagus, bisa jebol kantong kalian kalau belum punya penghasilan tetap dalam jumlah yang besar atau syukur-syukur kalau kalian anaknya pengusaha kaya atau konglomerat yang sebentar lagi jadi konglomelarat karena harta orangtua kalian habiskan untuk memenuhi kebutuhan cewek yang seringkali tanpa ujung dan tanpa batasan kalau minta sesuatu. 
     Banyak kejadian kisah anak pacaran yang justru menghabiskan banyak uang untuk belanja berbagai pernak pernik kisah cinta mereka yang katanya untuk tanda cinta padahal cuma buat pembuktian doang bener gak sih dia kaya, bener gak sih dia mau beliin apapun buat gue, bener gak sih dia itu mau berkorban buat gue. Berkorban mah bukan kayak gitu, mending uang yang dibelanjain buat hal-hal yang gak berguna kayak gitu, digunain buat beli kambing atau sapi kemudian kalian rawat berdua dan nanti kalau udah waktunya hari raya idul adha, kalian sembelih hewan itu untuk dikorbankan. Kalau kalian berkurban semacam itu kan kalian dapat pahala dan kalian pacaran itu juga bisa memberikan manfaat buat orang lain. Tapi, sejauh ini pengalaman saya hidup di dunia ini, belum pernah ketemu dengan pasangan kekasih yang semacam ini, lebih mementingkan oranglain daripada kehidupan mereka sendiri. Karena kebanyakan orang pacaran itu ya lebih mentingin dirinya sendiri daripada mentingin orang lain. Jangankan orang lain, keluarga sendiri aja jarang banget diurusin kok, karena terlalu sibuk dengan kehidupan mereka berdua. 




     kira-kira seperti inilah bahasan singkat saya terkait perlu atau tidaknya pacaran, silakan komentari tulisan saya ini jika memang Anda rasa masih sangat kurang dan perlu pembenahan dan tambahan sana sini, karena saya sendiri bukanlah manusia yang sempurna, saya sendiri tidak pernah luput dari kesalahan, jadi mohon maaf kalau ada tulisan saya yang kurang berkenan. 

    Jika ada pertanyaan, silakan mention saja ke @radenkikin. nanti sebisa mungkin akan saya balas dan akan saya jawab semua pertanyaanya. (Macam biro konsultasi aja).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar