Hari masih terlalu pagi untuk mengetahui sebuah kenyataan pahit dalam menjalankan sebuah bisnis. Kemarin, tepatnya tanggal 20 November 2014 sekitar pukul 11.00 WIB, ketika semua dagangan yang ada di lantai 3 Gedung Daksinapati sudah tergelar semua oleh penjaga kantin FIP, aku diberitahu sebuah kabar yang tidak mengenakkan hati oleh si penjual. Dia menanyakan kepadaku apakah makanan yang aku titipkan untuk dijual beberapa hari yang lalu kepadanya itu masih layak konsumsi atau tidak. Kemudian aku mencoba untuk mencicipi makanan yang aku olah sendiri dan sambil aku mencoba untuk membedakan aroma makanan yang masih segar dengan yang sudah basi. Alangkah terkejutnya aku ketika menyadari bahwa makanan yang aku titipkan tersebut sudah setengah basi, entah kesalahan seperti apa yang aku lakukan pada saat proses produksi pada beberapa hari sebelumnya, padahal makanan itu seharusnya mampu bertahan untuk waktu yang lama yaitu sekitar satu minggu. Aku kemudian memilih untuk menarik semua daganganku tersebut dan cepat-cepat memasukkannya kedalam tas yang aku bawa. Kemudian aku memutuskan untuk pulang ke kosan untuk melakukan evaluasi terhadap kesalahan yang aku lakukan saat proses produksi yang mengakibatkan makanan yang aku produksi menjadi lebih cepat basi. Aku segera mengambil HP untuk kemudian sms ke ibuk dan bertanya kira-kira kesalahan apa yang aku lakukan sehingga mengakibatkan makanan yang aku produksi menjadi lebih mudah basi. Akhirnya Ibuk memberikan jawaban yang langsung tepat sasaran, ternyata kekeliruan terjadi karena aku tidak memasak terlebih dahulu air kelapa yang aku gunakan untuk membuat adonan wingko babat agar menjadi lebih empuk, alhasil wingko yang aku produksi tidak tahan lama dan menjadi mudah basi.
Lalu, apakah aku akan menyerah begitu saja hanya karena semua wingko yang aku produksi basi sebelum waktunya?. Apakah aku akan menyerah karena semua modal yang aku miliki habis untuk memproduksi wingko tersebut dan berakhir pada basinya wingko yang aku produksi?. Aku pastikan bahwa aku tidak akan pernah menyerah. Karena aku yakin Tuhan sedang memberikan ujian kepadaku agar aku lebih berhati-hati dalam melakukan proses produksi dan juga dalam pengolahan. Tuhan menginginkan aku untuk lebih teliti dalam melakukan proses produksi. Aku akan memulai melakukan proses produksi pada hari senin nanti, aku yakin bahwa aku akan berhasil pada proses produksi selanjutnya. Aku juga harus mengembangkan jaringan pemasaran produk yang aku produksi, aku harus berani berinovasi dan berkreasi dengan menciptakan berbagai rasa dan berbagai varian jenis serta model wingko babat yang belum pernah ada sebelumnya. Karena aku yakin melalui bisnis yang aku jalankan ini, aku bisa membiayai anak yatim piatu untuk bisa bersekolah setinggi-tingginya, aku yakin bisa mendirikan yayasan pendidikan untuk mereka yang memiliki kendala untuk mengakses pendidikan yang layak, aku yakin melalui usaha yang aku jalankan ini aku bisa membuat panti asuhan untuk merawat mereka yang kehilangan kasih sayang orangtua, aku juga yakin melalui bisnis yang aku jalankan dengan penuh kejujuran ini akan mengantarkanku untuk dapat melanjutkan studi S2 di Kanada seperti harapan Ibu Kasiyah. Semoga dapat terwujud, mohon doa dan bantuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar