Selasa, 18 November 2014

Bisnis Baru

Sejak kemarin hari Senin tanggal 17 Nopember 2014, aku memulai menjalankan bisnis dalam bidang kuliner, yaitu menjalankan bisnis Wingko Babat. Kue yang terbuat dari campuran tepung ketan, gula, kelapa muda, dan margarin ini merupakan kue favoritku sejak kecil. Hal ini tidak mengherankan karena kue ini berasal dari daerah Kecamatan Babat di Lamongan Jawa Timur, dimana Bapakku berasal dari daerah yang tidak jauh dari Babat. Hampir setiap tahun jika lebaran dan aku pulang ke Lamongan, keluarga disana selalu membuat kue ini sebagai suguhan ketika lebaran. Nah, resep keluarga inilah yang aku jadikan patokan dalam menjalankan bisnis ini. Resep yang diberikan turun temurun ini aku olah dengan sepenuh hati hingga akhirnya menjadi sebuah makanan yang lezat. 

Menjalankan bisnis kuliner bukanlah hal baru dalam hidupku, sejak kecil aku sudah terbiasa membantu ibu di rumah untuk membuat makanan atau kue pesanan orang atau untuk dijual demi menyambung hidup. Sehingga tidak mengherankan jika aku menjadi pandai dalam hal memasak dan mengkreasikan berbagai macam menu menjadi lebih menarik dan lebih lezat lagi. Ketika aku kuliah juga sering menjalankan bisnis kuliner, tetapi lebih banyak sebagai penjual saja tanpa terlibat lebih jauh dalam proses produksinya. Saat ini, bisnis Wingko Babat yang aku jalankan merupakan murni bisnis yang 100 % aku jalankan sendiri mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasarannya. Bisnis ini memang aku jalankan di akhir-akhir masa kuliahku karena hatiku terpanggil untuk menjalankan sebuah bisnis guna membiayai anak yatim piatu agar bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. 

Bisnis yang baru aku rintis ini, memang sejak awal sudah aku siapkan program sosialnya yaitu dengan memberikan sebagian dari keuntungan yang aku peroleh untuk membiayai pendidikan anak yatim piatu. Aku sendiri tergerak menjalankan bisnis ini dikarenakan dorongan kuat dari hatiku untuk membantu anak yatim yang telah kehilangan orangtuanya sehingga tidak ada lagi yang membiayai pendidikan dan menjadi tempat bersandar mereka ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan. Bisnis ini aku jalankan tujuan utamanya adalah untuk membantu mereka yang membutuhkan dan kurang beruntung agar dapat memiliki kehidupan yang lebih layak lagi. Aku ingin membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi dengan memberikan kesempatan agar mereka memperoleh pendidikan yang layak. 

Bisnis Wingko Babat ini merupakan bisnis yang bermodalkan kenekatanku serta dengan sedikit bekal uang dari orangtua. Untungnya orangtuaku mengizinkan untuk menjalankan bisnis ini diakhir-akhir masa perkuliahan yang tak kunjung selesai ini (Mohon doanya ya pembaca agar skripsiku dilancarkan). Seandainya menulis skripsi itu seperti menulis blog, maka sudah selesai dari kemarin-kemarin skripsiku. Baiklah balik lagi ke Wingko Babat, kenapa sih makanan ini dikasih akhiran Babat?. Apakah ada babatnya di dalam kue?. Atau karena apa sih sebenarnya?. Kok bisa disebut kue khas dari semarang?. Baiklah akan saya jelaskan sedikit mengenai sejarah singkat (lebih tepatnya cerita singkat aja sih) mengenai wingko babat ini. Sebenarnya wingko Babat bukanlah kue asli dari semarang, melainkan kue khas yang berasal dari Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan, itulah kenapa dinamakan wingko Babat bukan wingko semarang ya. Kemudian pemilik Toko Oen dari Semarang singgah di daerah babat setelah dia dari Surabaya, dia ingin menjual wingko babat di tokonya. Alhasil mulailah diproduksi wingko babat di Semarang, meskipun sampai detik ini juga di daerah Babat juga masih diproduksi wingko babat. Ini ceritaku, mana ceritamu hehe.

Aku lebih suka menyebutkan Wingko Babat sebagai oleh-oleh khas dari Lamongan daripada oleh-oleh khas dari Semarang karena faktor sejarah tersebut. Kalau tidak percaya, silakan cari sendiri bagaimana cerita tentang wingko babat tersebut dari berbagai sumber yang bisa kamu dapatkan. Maka, jika memang sumber yang kamu peroleh itu adalah sumber yang relevan, maka mereka akan mengatakan bahwa wingko babat itu berasal dari Lamongan bukan dari Semarang sebagaimana yang kita kenal selama ini. Jika ingin merasakan rasa Wingko babat yang khas dari Kota Babat Lamongan, maka silakan berkunjung ke daerah Babat Lamongan. Disana kamu akan menemukan wingko babat berbagai ukurang, ada yang ukuran mini sekali makan langsung habis, ada juga yang ukurannya sampai satu loyang yang bisa dibelah-belah menjadi beberapa bagian dan yang pasti lebih puas lah kalau beli di daerah babat. Harganya juga lebih murah daripada yang dijual di Semarang dan yang pasti lebih puas karena bisa merasakan wingko babat langsung dari daerahnya. 

Semoga bisnis yang aku jalankan ini bisa membawa berkah, semoga ALLAH memberikan kemudahan dan kelancaran untuk kemajuan bisnis ini, semoga ALLAH membukakan pintu rejeki bagi mereka yang membeli wingko yang aku buat agar mereka mau membeli lagi wingko tersebut. Semoga ALLAH memberikan kelapangan rejeki bagi siapapun yang membeli wingko babatku agar aku bisa memberikan sebagian dari hasil penjualan untuk membiayai anak yatim piatu agar bisa terus bersekolah. Bila ada yang ingin memesan Wingko Babat, silakan tweet saja ke @radenkikin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar